Friday, October 09, 2009

Kiel for the 3rd time...


I never think about this before that i will comeback to stay in Kiel though its only for months. Sure there are many changes..the main train station what so called Haubahnhof now is almost ready. The first time i came in Kiel in 1998, i remembered they start building this station. Then the second time is on 2001, the station is still under u. Living in Kiel for almost 5 years but the train station is not finish yet. But now i came back..well nice station is almost ready..what a long time to build this station!! well..
Another changes i find here..nowi though Kiel become crowded. I remembered in 1998, when i walk around sophienhof, all the eyes will look at me, since i found that i really like an alien, i never or precisely very rare meeting the foreign people..i though i am the only color people asian in this city...so strange..In 2001 it"s a little bit change, at least i still meet more Indonesian living in Kiel and also people mostly from middle east or eastern coast of africa say kenya, madagascar etc. But now in 2009..what amazing..sooo many people you will find here..whatever they come from..I never feel anymore as an alien, now it is more easy to find foreigner or people from different race with you...Kiel is really growing faster! The bus no 11 where i always taken to work is never empty anymore anytime!
What is not changing is the kieler bay! the favorite place for me to enjoy the water..and now i am living close to the water...close to Kiel linie the favorite place to take a walk enjoy the calm side of Kiel..I never thinking to come back..but i will always come back..

Duesternbrooker Weg 7 October 2009

Thursday, October 08, 2009

TELENG BEACH


One of my favourite place when i visit my mother is beach. This beach, which located at the city of Kabupaten Pacitan, facing the Indian Ocean. I think the wave is good enough for surfing for the beginner, well...at least medium-small wave you"ll find strike the large black to gray sand beach. However just be carefull with sometimes it is still found the animal look like jelly fish (don"t know what it is exactly) but it is enough to make you itchy. How to reach this beach? you can take bus from Madiun to Pacitan via Ponorogo. It is about 2-3 hour by car and you will find nice view of Java southern mountaineous, nice valley and the winding road. Another choice is you can access from Solo-Wonogiri- Pacitan or from Malang- Tulungangung-Trenggalek- Pacitan.
Another interesting place that you can find here in Pacitas is cave! therefore this city is famous as "city of thousands caves"

Thursday, August 20, 2009

Marhaban Ya Ramadan

Ramadan lagi, aku masih merasa jauh dari bersih hati...semoga ramadan kali ini menjadikan aku semakin menjadi orang yang bersih hati..bersih dalam ber aqidah...Ya Allah Engkau yang Maha segalanya..jadikanlah diri ini selalu ada di jalanMu, sabar dan syukur atas takdir Mu

Selamat Ramadan Selamat Berpuasa..semoga menjadi amalan sholeh

Monday, August 17, 2009

Singapore


Gak pernah kepikir mau jalan-jalan di Singapore, maklum aku bukan hobi belanja, kata teman-teman di Singapore memang hanya cocok buat yang hobi belanja. Dan ternyata aku pikir emang itu benar. Dari Bandung ada flight langsung ke Singapore pakai Air Asia harga normal sekitar 1 jt rupiah return, well..lebih murah dibanding flight ke Padang yang rata2 800 ribu rupiah one way. Hotel di Singapore jauh lebih mahal dari Kuala lumpur, dengan harga sekitar 100 S$ hanya dapat hotel bintang 3 dengan free american breakfast (telor ceplok, roti bakar dan daging/ayam fillet), jangan pernah membayangkan macam hotel bintang 3 di Indonesia atau Malaysia, hotel disini boleh dibilang kecil ruangannya, sempit gitu, ibaratnya mau geser pantat pun susah.
Untuk komunikasi, bahasa inggris memang sebagai official langguage, tapi bagiku bahasa inggris orang singapore susah dipahami, terlalu kental accent nya. Bahasa melayu banyak orang mengerti juga, jadi gak masalah di singapore mau bahasa indonesia atau melayu, masih lah bisa komunikasi.
Soal makanan, harus extra hati-hati untuk bisa mendapatkan makanan halal, walau begitu banyak juga dijumpai restoran dengan label halal yaitu yang aku tahu di sekitar middle road dekat selegie road, yang pasti di Arab district (Arab road) akan banyak dijumpai makanan halal.
Harga makanan sekali makan habis sekitar 6S$ sudah kenyaangg..
Transportasi, paling gampang naik MRT/LRT, pakai kartu easy link akan dapat balance 15S$, one way travel habis sekitar 1.5S$. Easy link card bisa juga dipakai untuk bis. Jangan coba-coba naik taksi dijam jam sibuk karena akan mahal sekali, bisa dua kali lipat. Aku naik taksi dari suntec sampai selegie road kalau jam biasa cuma 5$S bahkan bisa cuma 4$S, tapi begitu jam sibuk dimana orang pulang kerja (sekitar jam 19.00) harga menjadi dua kali lipat.
Bagi yang suka belanja and nongkrong di mall, mungkin singapore tempat paling cocok, dimana-mana adalah mall. Jalan yang paling beken di singapore adalah orchad road, sepanjang jalan adalah mall. Walau begitu mall ada dimana-mana. Kalo mau belanja hanphone atau kamera yang murah di simlin, kata temanku sebaiknya jangan beli di lantai bawah, jadi musti naik ke lantai 3 atau 4 untuk dapat harga yang miring
Tempat lain yang menarik dikunjungi adalah Little India, atau kampungnya orang-orang india. Ada pasar yang banyak menjual barang=barang ala india, termasuk barang-barang untuk sembahyang orang Hindu india. Bagi yang suka film-film india mungkin cocok juga keluyuran di daerah ini.
Arab district yang terletak di seputar arab road juga tempat yang bagus untuk dikunjungi. Banyak bangunan tua di wilayah ini. Yang pasti masjid yang besar dan indah ada di wilayah ini yaitu masjid Sultan. Ada juga masjid hajjah fatimah. Masjid-masjid kecil lainnya banyak juga dijumpai di lain tempat di singapore. Kalau beli suvenir aku sarankan di kampung arab ini, yaitu di depan masjid sultan, karena harganya lebih murah di banding di little india ataupun di orchad road. Makan pun di kampung arab cukup murah, martabak dengan harga 6S$ gak habis buat makan bertiga, karena banyaakkk and besar banget porsinya.
Tempat lain yang layak dikunjungi adalah Sentosa island, konon pulau ini dibangun dari pasir indonesia, kali aja dari pasir2 belitung..ga taulah, yang pasti pulau ini cukup nyaman bagi yang suka berenang di laut, tapi ya jangan harap buat surfing ya...dipulau ini gak ada ombak, cuma ada pasir putih and pohon kelapa.
Yang pasti singapore cukup bersih and nyaman buat pejalan kaki...dan cukup membuat hati sedihhhh..mengapa negara yang sekecil itu yang gak punya sumber daya alam sama sekali tapi lebih kaya dibanding indonesia yang cukup punya apa2...

Fragrance hotel Singapore 11-15 August 2009

Friday, August 07, 2009

Bukit Tabur-Kualalumpur


Jika kamu sedang berkunjung di Kualalumpur dan kamu juga suka hiking maka Bukit Tabur merupakan pilihan yang tepat untuk dikunjungi. Tidak jauh dari pusat kota, driving sekitar 1 jam kearah timur laut Ampang. Ketinggian bukit kurang dari 1000 meter, terdiri dari batuan gamping kuarsa. Sangatlah gampang untuk mencapai puncak karena sudah ada hiking trek dengan panduan yang jelas. Dari bawah sampai ke puncak kurang lebih 2 jam. Aku memang gak sempat sampai puncak, sayang sekali memang, maklum waktu itu aku hanya transit saja gak punya banyak waktu, but i "ll be back one day..
Walau begitu pemandangan setelah 30 menit hiking tidaklah mengecewakan (lihat foto), selain itu udara masih fresh tidak terpolusi, walaupun suhu panas dan humid (so don"t forget to bring enough water).
Suatu saat nanti entah kapan aku akan kembali..hopefully with someone that i love:)

Ancasa hotel Kualalumpur, 29 Juni 2009

Yogyakarta in 7 hours


Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu, masih seperti dulu..setiap sudut mengajakku bersahabat...penuh makna..
bait itu mengingatkan aku selalu pada Yogya! Ada memang yang berubah dari Yogya, tapi bagiku masih tetap sama. Kota yang nyaman, memanjakan penduduknya, tenang, bersih, dan seolah membuat orang menjadi santai..tak perlu dikejar-kejar deadline
Dari Bandung aku cukup dengan Rp 140 000 (US$14)naik kereta Lodaya klas executive, 8 jam perjalanan. Paling enak ambil lah kereta Lodaya pagi jadi bisa lihat pemandangan yang indah sepanjang perjalanan Bandung-Yogya.
Begitu keluar dari stasiun kereta Tugu, lewat jalan depan, kearah sebelah kanan kita sudah akan jumpai jalan Malioboro, jalan paling terkenal bagi turis baik lokal maupun asing. Cari penginapan di Yogya amat gampang, dari mulai harga dibawah Rp.100 000 (US$10) sampai hotel bintang lima, ada semua dekat stasiun kereta Tugu, sepanjang Jalan Malioboro.
Di Yogya semua masih serba murah, masih gampang dijumpai baju batik dengan kualitas lumayan seharga US$4. Jangan lupa di yogya orang musti merasakan naik becak, keliling Yogya kota lama sekitar Rp.50 000, sebaiknya ajaklah tukang becak makan bersama kita juga..kasihan melihatnya :)
Makanan masih banyak yang murah dan enak dengan lokasi yang nyaman juga. Makan gudeg di bu Djum dengan harga Rp.9000 masih dapat nasi gudeg lengkap dengan ayam, krecek.
7 Jam di Yogya cukuplah putar-putar di Malioboro, kraton, dan belanja di pasar Bringharjo. Selain juga cari oleh-oleh Bakpia Pathok, Batik, coklat Monggo asli yogya jangan lupa. Juga makan rujak sampil duduk di alun-alun asyik juga.
Gak kerasa waktu berjalan and i have to move to other place..back to central station then take another train move to another place..

Yogyakarta 5 August 2009

Saturday, May 02, 2009

Catatan dari Pulau Dua, Enggano


Tidak jauh dari Enggano, ada pulau kecil namanya pulau Dua, pulau ini bisa kita lihat kearah timur dari Pelabuhan Kai Apu, Enggano. Dari jauh pulau ini tampak tidak berpenghuni, namun jika kita datang ke sana, akan tampak kehidupan, yang mengingatkanku akan film Robinson Cruso. Sebut saja Kakek dan Nenek, sepasang sejoli tua yang amat sangat saling mencintai adalah penghuni setia pulau ini. Tidak ada orang selain mereka dengan pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi sampai puluhan meter, burung-burung bangau, beo, beberapa ekor kera yang membantu mereka memetik kelapa, hutan tropis lebat dibelakan rumah mereka, pantai pasir putih merupakan bagian halaman rumah mereka.
Bagi saya mereka adalah inspirasi buat kehidupan, tidak banyak menuntut, hidup hanya menerima, memanfaatkan, menjalani yang ada..Setiap pagi nenek sibuk menyabut buah kelapa, membuat ikan asin, membereskan rumah, menyiapkan makan etc sedangkan kakek merawat kapal, pergi keladang atau pergi mencari ikan, atau pergi ke Malakoni ibukota kecamatan menjual ikan asin dan hasil panenan kelapa atau hasil kebun lainnya. Senja menjelang kakek baru pulang disambut nenek. Sungguh pemandangan yang membuat iri.
Buat apalah hidup di kota dirumah sempit, rumah kardus etc yang tidak layak dihuni oleh siapapun, tanpa kerja, jadi pengemis etc..seandainya semua orang punya pikiran seperti kakek nenek itu, terntu kota-kota besar tidak akan menampakkan hiasan-hiasan kemiskinan itu.
Tidaklah menjadi masalah bagi kakek nenek hidup tanpa listrik, tanpa TV, Radio etc..cukuplah cinta diantara mereka yang selalu tumbuh dengan kuat...
Ini bukan cerita dongeng, tapi realitas..masih banyak tempat di Indonesia tercinta untuk mengadu nasib, menjalani hidup dengan lebih berguna..selama kita mau bekerja keras dan berusaha, rejeki ada dimana saja..

Indian Ocean 5 April 2009

Foto: kakek, nenek dan salah satu ABK kami Aseen

Friday, November 28, 2008

Enggano


Enggano..i can say i am in love with this island. The small remote island in the Indian Ocean. You can access this island from Bengkulu, the capital of Bengkulu province, Sumatra by ferry what so called "KM Raja Enggano". You can get this ferry at Pulau Bai, the Bengkulu Harbor, although this is not the proper ferry used for crossing the Indian Ocean, but it seems the government doesn"t care about it. Also, when the weather is nice you can get Enggano with this ferry from Bengkulu around 10-12 hours, but if the weather worse then it can be 16 hours. This ferry will take you from Pulau Bai harbor, Bengkulu to Kayapu, Enggano. It cost around Rp.33.650 (price in Nov.2008). You can rent room in the ferry for Rp.75 000 per person.
Going to Enggano it is better to prepare everything, include that you should set in your mind that you never know when will you can comeback to Bengkulu, since this ferry will go depend on the weather. Sometimes this ferry won"t go for days till the weather get better.
In Enggano, mostly use the rain water for bathing, cooking. Although there are rivers, but maybe the accessibility is not easy to get the river. The biggest village in Enggano is Malakoni which is the distric capital. You can get Malakoni from Kayapu around 3 hours driving, or around 2 hours by fisherman boat in the good weather.
The only conection to outside using mobile phone only available in Malakoni, but some people said that in Kaana you also can get the conection to outside island. Kaana is around 2 hours by motorbike from Kayapu. Kayapu is the only proper harbor for this island, the only available acces to outside island.
Coral reef in the southern Enggano mostly destroyed by illegal fishing, in the eastern some living coral still can be found. Fish are many, maybe because of the upwelling cover this island also.
Enggano is also famous of Birds, you can find so many different beautiful birds in this island. It is famous also with 'Ikan Asin" (salty fish), Emping Melinjo (chip made from Melinjo). Melinjo grows very well in Enggano with bigger fruit compare in the mainlain such as Sumatra or Java. What you can"t imagine is that benzin in Enggano is sooo expensive, it is about rp. 15 000 per liter when the price in Java about Rp.6000 for premium.
However, i love this island, it is still sooo beautiful..nature..You can find still rain forest here. Many beautiful view you can find here, no polution. However, you have to be carefull with MALARIA! don"t forget your mosquitos net, and take malaria pils. Although this is remote island, with many inocent people, but still don"t be so careless, everywhere there are still some bad people. Whatever, Enggano is worth to visit, and i hope i can go back to this island again someday..i love this island much with the people.

Malaysia- Negeri dengan seribu masjid


Jalan-jalan ke Malaysia?? Mengapa tidak, semula memang gak terpikir oleh aku, karena yaa paling gak jauh beda dengan Indonesia, tapi ternyata asyik juga jalan-jalan ke Malaysia. Dari Bandung atau Jakarta naik Air Asia, kalau beruntung dapat murah (bisa Rp 800 ribu pp) kalau apes ya mahal (sampai Rp. 3jt pp). Jangan heran kalau bingung dulu pas mau checkin air Asia, karena apa yang tertera di screen TV di cengkareng tentang check in desk, berbeda dengan realita. Waktu itu aku lihat di screen TV, air asia flight number ku tujuan Kuala Lumpur musti check in di desk 48 (kalau gak salah), aku tunggu2 di desk tersebut sudah waktu chek in tp gak buka2, malah desk tersebut dipakai buat JAL. TErnyata walau tujuanku Kuala Lumpur aku bisa check in di check in desk buat tujuan Johor, pokonya masih desk Air Asia. Begitu masuk ruang tunggu, yang aku pikir gak ada delay..ternyata delay mpe 1.5 jam. Kata seorang Malasia yg sama2 satu flight, delay sudah biasa untuk penerbangan malam. Yahh akhirnya dehhh aku baru tengah malam sampai di KL. Untung saja ada kawan jemput.
Sampai KL sekitar jam 00. waktu jakarta, langsung tancap driving ke Muar sekitar 3 jam dari KL. Jakarta-KL selisih waktu 1 jam duluan Jakarta.
Driving malam KL-Muar bikin aku surprise, pertama jalan tol amat sangat sepi untuk ukuran ibukota negara, walau itu kata kawan masuk pinggir kota, aku bandingkan di Indo, perasaan jalan tol Jakarta ke arah manapun juga gak pernah se sepi itu. Impression pertama soal malaysia yang pasti bersih, rapi, nyaman di jalan dibandingkan di Indo.
Tinggal bbrp hari di Muar, yang pasti serasa tinggal di Sumatra. Aku tinggal bbrp hari di rumah kel. kawan di desa tanjung gading. Aku perhatikan walaupun desa tapi aku bisa bilang di Malaysia gak ada orang yang super kaya, atau super miskin, sepertinya di Malaysia orang sama rata, beda dengan di Indo, ada yg kayaaa, ada yg miskiiinn.
Nilai2 kekeeluargaan Malaysia gak jauh beda dengan Indonesia. Sarapan pagi yang aku suka adalah roti canai, teh manis hangat, walau sebelumnya aku disuguhi susu coklat..wahh padahal aku anti minum susu, tp apa boleh buat. Sarapan favorite lainnya adalah makanan khas muar yg dibilang Mi Bandung.
Dari Muar ke Johor sekitar 2 jam driving. Di johor selain UTM nya, bisa berkunjung ke ke sultanan Johor, Danga Bay (disana ada beberap rumah adat Johor).
Dari Johor aku ke Melaka, naik bis cuma 19 Ringgit selama 3 jam, amat sangat murah, dan bisnya enak, macam bis executive jarak jauh kalau di Indo. Sampai di Melaka jangan coba2 naik taksi, karena taksi di Malaysia mahal, dan tidak spt di Indo, taksi Malaysia katanya adalah perusahaan perorangan umumnya, karena itu mahal. Bayangin aja dari Johor-melaka 19 ringgit, naik taksi dari terminal bis melaka ke hotel mahkota melaka 20 ringgit. Taksi disana macam taksi di Bandung, musti tawar menawar dulu.
Melaka bagiku merupakan the most important place that you have to visit in Malaysia. Kota tua Melaka memberi kenyamanan tersendiri. Bangunan kuno jama Portugis, Belanda, Inggris masih ada. Museum pun banyak yg bisa dikunjungi. Aku salut ada museum arsitektur yg didalamnya aku masih jumpai benda2 alat pertukangan yang masih banyak juga dipakai jaman sekarang oleh orang2 tukan kayu di indo. Museum islam juga menarik, bisa melihat sejarah islam melayu. Bangunan gereja tua ST Pauli juga indah. China town, Melaka old town menarik utk dikunjungi. Hampir semua object wisata sejarah di Melaka terletak berdekatan di tengah kota tua. Dengan bayar 20 ringgit bisa naik ke menara melihat Melaka dari atas. Kalau capek jalan kaki bisa pakai becak 40 ringgit keliling old town. Mahal memang kalau dibandingkan dengan ongkos makan. Di hotel bintang 4 saja makan malam buffe gaya eropa dan melayu hanya 28 ringgit
Tempat wisata lainnya yg dekat Malaka adalah Ayer Keroh. Disana bisa liat penangkaran buaya, juga lihat danau, dan semacam taman mini kalau di Indo. Bagiku sih gak menarik. Lebih baik menghabiskan waktu jalan2 di old town.

Aku bisa bilang, selain persoalan baju, Malaysia termasuk murah, transportasi umum murah dan nyaman, makan murah, kebutuhan sehari2 seperti sabun cuci, sikat gigi etc murah, dibanding Indonesia, padahal gaji UMR orang Malaysia lebih tinggi dibanding Indonesia. Makan seafood buat 3 orang di Crystal Bay- Melaka, yg katanya paling terkenal, aku cuma habis 90 ringgit (sekitar Rp.250 ribu), padahal itu sudah makan ikan, udang, otak2, etc. Yang pasti di Jakarta/Bandung mana bisa makan macam itu habis Rp.250 ribu.

The most interesting stuff in Malaysia adalah Masjid. Dimanapun kamu pergi akan menemukan banyak masjid, bukan macam di indo yang masjid kecil tdk terurus. Di malaysia, bangunan masjid selalu indah dan besar, luas. Yang pasti mereka membangung masjid juga mempertimbangkan arsitekturnya. Banyak sekali dijumpai masjid- masjid modern maupun tua. Beberapa bangunan masjid yang aku suka adalah Masjid selat Melaka, Masjid UTM. Aku bisa bilang Malaysia sebagai negara sejuta masjid. Habis banyaakkk banget masjid and indah and besar2. Hanyaa sayangnya aku bisa bilang masjid tersebut kosong alias sedikit sekali Jamaahnya kalau dibandingkan dengan bangunannya yang megah.

Tempat terakhir yang aku singgahi adalah TWIN Tower KLCC di Kuala lumpur. Yaa orang bilang belum ke malaysia klo belum liat twin tower. Seperti biasalah tempat belanja. Gak gitu menarik bagiku selain belanja, yang pasti tax free disini.
Transportasi di KL amat sangat nyaman bagi ukuran orang Indonesia, KRL yang bersih dan rapi, jalan2 yang teratur, bersih dan rapi.
Sebenarnya bagiku mengherankan juga, soalnya di Malaysia banyak banget orang Indonesia, tapi mengapa ya orang Indonesia di Malaysia mau mentaati aturan setempat, tapi klo pulang ke Indo kok enggak. Yaa minimal untuk soal kebersihan, keteraturan dan kerapian gitu.

Finnaly, aku harus balik ke Indo, tidak rugi jalan2 ke Malaysia yang sebelumnya gak pernah masuk dalam agenda perjalananku. Malaysia yang panas, berkeringat, rapi, bersih, teratur, dan dengan sikap keramah tamahannya sendiri..cukup mengesankan bagiku yang ingin selalu melihat hal baru, yang unik..